Ini harus berakhir seperti apa? Dan bagaimana? Semuanya ada
di tanganmu.
Kini aku hanya berada diantara kalian, yang nantinya akan ada
yang terluka. Iya diantara kita pasti ada yang terluka, aku, kamu, atau dia. Kamu
pasti tau jawabannya. Jika kamu memilihku,
apa kamu yakin aku baik – baik saja? Dan bila kamu memilihnya, aku harus diam
melihat punggungmu pergi, atau aku lekas pergi sebelum kamu tinggalkan? Toh akhirnya
pun aku hanya sendiri. Lalu bagaimana perasaanmu saat harus memilih aku atau
dia? Sepertinya aku mengerti, namun tak bisa dijelaskan.
Aku ingin sekali kamu memilihku, tapi kamu sadar, bukan. Kalau
kamupun berada dalam genggamannya. Lalu aku bisa apa? Semua kembali pada pilihanmu.
Apa menurutmu aku terlalu berlebihan menghadapi masalah ini?
Tidak, kan? Sebenarnya aku begini karna aku takut untuk kehilangan kamu. Aku sudah
terlalu nyaman di sisimu. Sulit rasanya buatku untuk memulai hubungan dengan
laki-laki baru, harus pendekatan lagi, harus saling pengertian lagi, harus
jaim-jaim lagi, harus belajar nyaman lagi, dan harus mengulang semuanyaaaaa!! Dan
itupun belum tentu dia bisa nerima sifat sifat burukku. Bagaimana kalau dia
nggak sesabar kamu, lalu mutusin aku, dan aku harus mengulangnya lagi, lagi,
dan lagi dengan yang lain?
Tapi, bagaimana jika kamu memilihku? Apa kamu yakin aku akan
baik-baik saja? Sedangkan aku berada dalam sebuah ancaman. Bagaimana kalau ia
serius dengan ancamannya? Bagaimana? Aku takut kalau ia semakin tak suka dengan
hubungan kita. Apa mungkin seharusnya aku tak hadir di tengah kalian? Maafkan aku
jika ini memang sebuah kesalahan.